Jakarta - Sosok Rosario de Marshall atau lebih akrab disapa Hercules identik dengan kasus kriminal dan dikenal sebagai preman berbahaya dan bernyali besar.
Hal itu bukan tanpa alasan, sebab Hercules merupakan sosok yang 'langganan' berurusan dengan hukum dan juga keluar masuk penjara.
Bermacam-macam kasus pernah membuat Hercules sampai mendekam di jeruji besi.
Misalnya saja, pada kasus di tahun 2018.
Sosok Hercules. (ist)
Pria yang dikenal sebagai preman Tanah Abang ini sempat dicokok jajaran Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya, Rabu (21/11/2018).
Penangkapan Hercules terkait penguasaan lahan terhadap PT Nila Alam di Kalideres, Jakarta Barat, sejak Agustus hingga November 2018.
"Kasusnya itu terkait dengan penyerangan kompleks ruko di Kalideres, PT Nila Alam oleh 60 orang preman, dipimpin langsung oleh Hercules," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Rabu (21/11/2018), dalam wawancara bersama sejumlah wartawan.
Adapun Hercules saat itu resmi berstatus sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang Perusakan terhadap Barang atau Orang dan Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, dengan ancaman penjara 7 tahun.
Nah, berbicara soal sosok Hercules, pria asal Timor Timur ini memang kerap berurusan dengan pihak berwajib.
Melansir dari cuplikan tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TV One, pada tahun 2005, Hercules dan anak buahnya melakukan penyerangan di kantor surat kabar Indopos.
Bahkan, atas perbuatannya itu, Hercules divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Kasus lainnya, pria yang dikenal sangar ini kembali ditangkap polisi pada maret 2013.
Kali ini, ia dicokok terkait kasus pemerasan di Kembangan, Jakarta Barat.
Hercules dijerat pasal 160 tentang penghasutan dan pasal 214 karena melawan petugas saat ditangkap.
Dia kemudian divonis 4 bulan penjara.
Belum lama menghirup udara bebas, Hercules ditangkap tim pemburu preman Polres Jakarta Barat pada Agustus 2013 terkait aksi pemerasan sepanjang 2006-2013.
Hercules pun dikenai Pasal Pencucian Uang.
Faktor yang bikin Hercules tenar bukan hanya karena kerap berurusan dengan polisi.
Ia tersohor sebagai preman paling ditakuti di Tanah Abang.
Mantan preman, Hercules. (ist)
Diketahui, Hercules dan kelompoknya sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an.
Meski tubuhnya kecil, Hercules disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.
Rentetan insiden mengerikan itulah yang bikin sebagian orang menjuluki Hercules sebagai sosok yang tidak bisa mati.
Ketika masih di Timor Timur, Hercules diketahui banyak membantu TNI yang bertugas di sana.
Melansir dari buku Kick Andy Kisah Inspiratif, Hercules dipekerjakan sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer di Timor Timur.
"Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus," ujar Hercules.
Perjalanan hidup Hercules memasuki babak baru ketika pindah ke Jakarta.
Latar belakang Hercules datang ke Ibu Kota adalah untuk menyembuhkan tangannya yang terluka dan dia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD).
Tangan yang terluka itu kemudian diamputasi. Sayangnya, Hercules enggan menjelaskan terkait penyebab cederanya itu.
Merasa tidak tahan dalam perawatan di RSPAD, Hercules kabur dan hidup menjadi gelandangan hingga akhirnya terdampar di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani, malah banyak preman yang berani melawan.
Gara-gara hal itulah Hercules selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Adapun Hercules secara terus terang mengaku sebagai seorang preman Tanah Abang.
Malah saat menjadi bintang tamu pada acara Kick Andy Metro TV, Hercules mengaku bahwa menjadi preman lebih banyak suka daripada duka.
"Menjadi preman sukanya lebih banyak daripada dukanya," ujar Hercules.
Hercules juga mengaku bangga saat dirinya dibilang preman kejam dan tidak punya hati.
"Supaya saya punya nama," ujarnya.
Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan seorang pria mantan preman besar asal Timor Timur yang dikenal dengan panggilan Hercules.
Adapun Hercules viral setelah menceritakan masa lalunya yang pernah dibacok hingga ditembak dengan peluru hingga mengenai salah satu bola matanya.
Sosok Hercules kini sudah bertaubat. (ist)
Ia juga mengungkap alasan mengapa dirinya memutuskan untuk bertaubat dan menjadi mualaf.
Lantas, apa yang menyebabkan mantan preman itu kini bertaubat?
Hercules menceritakan bagaimana ia dahulu memiliki kehidupan yang sangat berbahaya dan mengalami berbagai insiden yang berkali-kali mengancam nyawanya.
Beberapa insiden berbahaya yang pernah dialaminya di antaranya seperti dibacok hingga dikeroyok sampai seratus orang menggunakan pedang samurai hingga celurit.
“Dibacok itu hampir setiap malam saya dibacok, kalau keroyok itu sekali keroyok seratus orang. itu pakai samurai panjang-panjang sama celurit apa itu semua. Tapi gimana, belum waktunya.” ungkap Hercules dilansir dari sebuah video yang diunggah akun Instagram @official.gribpactangerang pada Senin, 11 Juli 2022.
Selain itu, Hercules juga ditanya mengenai apa yang terjadi pada salah satu matanya. Dengan santainya ia menjawab bahwa matanya tersebut terluka karena dahulu pernah ditembak dari jarak satu meter.
“Itu satu meter pakai F46. Alhamdulillah cuma matanya (yang tertembak),” ungkapnya yang kemudian disambut gelak tawa.
Hercules lantas ditanya apa yang akhirnya membuat ia menjadi seorang mualaf. Dirinya pun menyinggung soal bagaimana manusia hidup di dunia hanya sementara.
Ia juga mengakui bahwa tangannya telah banyak melakukan hal kotor, hingga berlumuran darah. Hercules pun bertanya-tanya sampai kapan umurnya akan tersisa di dunia.
“Ya karena begini, kita hidup ini sementara. Kalau bicara tangan kotor, tangan saya ini sudah kotor sekali, sudah berdarah-darah lah,” kata Hercules mengungkap alasannya.
“Sekarang umur kita ini mau sampai kapan?” katanya. (abs)
Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com:
Sinopsis Singkat: Bercerita tentang Sam, yang diburu sindikat narkotik karena mengacaukan transaksi bisnis mereka saat memergoki anak buah sindikat tersebut berusaha memperkosa dua wanita, Dyah dan Marlina. Ternyata narkoba ada di para wanita tersebut tanpa mereka mengetahuinya. Sam lalu jatuh hati pada Dyah, begitu juga sebaliknya. Hubungan mereka mendapat tentangan dari pamannya Diah hingga sempat membuat Sam frustasi. Keadaan ini diperparah dengan kondisinya yang terus dikejar-kejar sindikat narkoba tersebut. Pada akhirnya sindikat tersebut dapat dilumpuhkan. Sinopsis Lengkap: Samboja (Barry Prima), jagoan yang menguasai sebuah daerah, memergoki Ceking dkk (Teddy Mala) yang berusaha memperkosa dua gadis, Dyah Setiowati (Ayu Azhari) dan Marlina (Mayang Rianty). Sam menolong. Ia tertusuk pisau. Sam disangka pemerkosanya dan ditahan polisi. Salah satu gadis korban, Dyah Setiowati menjelaskan pada polisi tentang kejadian yang sebenarnya, hingga Sam bebas. Peristiwa ini membuat Sam terlibat permusuhan dengan sindikat narkotika, bosnya Ceking, karena ia datang menyerahkan serbuk narkotik yang ada pada para pemerkosa. Meski dibela sahabatnya Leo (Mangara Siahaan), anak buah sindikat narkotik itu, tapi sang bos narkotik (Ratno Timoer) akhirnya menyuruh anak buahnya membunuh Sam, saat transaksi narkotik ketahuan polisi. Dyah, anak atase kebudayaan, yang sejak awal sudah bersimpati, apalagi ketika tahu bagaimana Sam menengok anak Astri (Hanna Wijaya), pramuria, yang dititipkan di panti asuhan, dan juga saat Sam menjelaskan siapa dirinya: anak dari ayah pemabuk dan ibu pelacur. Sikap Dyah bertolak belakang dengan pamannya, tempat dia menginap. Undangan ulang tahun Dyah, yang didatangi Sam, malah membuat Sam frustrasi dan mabuk-mabukan. Hal ini bisa pulih berkat bantuan Astri, apalagi Dyah terus menunjukkan rasa sayangnya, hingga Sam juga mulai tumbuh cintanya. Hubungan ini dihalangi pamannya. Dyah disuruh menemui orangtuanya di luar negeri. Sebelum berangkat Dyah ngotot mau ketemu Sam dulu. Kedatangan Dyah berbarengan dengan pencarian sindikat narkotik pada Sam. Terjadi perkelahian dan Sam terluka tapi selamat, karena polisi keburu datang atas informasi dokter Wahab (Pitrajaya Burnama), sahabat Sam juga. Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, - Klasifikasi: 17+ Bahasa: Bahasa Indonesia Warna: Berwarna Status: Selesai / Rilis
From Wikipedia, the free encyclopedia
Preman is a 2021 Indonesian action film, directed, co-produced and written by Randolph Zaini in his directorial debut. The film stars Khiva Iskak and Muzzaki Ramdhan. The film had its world premiere at the 2021 Seattle International Film Festival.
A deaf criminal with a traumatic past and his son must fight their way out of their small village after witnessing a horrible murder.[1]
Preman had its world premiere at the 2021 Seattle International Film Festival.[2] During its run, the film screened at the Shanghai International Film Festival and Fantastic Fest.[3][4]
Synopsis After his son witnesses a brutal murder committed by a notorious crime boss, a deaf gangster is pitted against his own mob organization and thrust into the fight of his life when he takes on his dangerous former allies--including a sociopathic assassin--in order to protect his child.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Preman adalah sebuah film Indonesia dirilis tahun 1985 yang disutradarai oleh Torro Margens serta dibintangi oleh Ayu Azhari dan Barry Prima. Musiknya siapa
Sambojo (Barry Prima), jagoan yang menguasai suatu daerah, memergoki Ceking (Teddy Mala) dan kawan-kawan sedang berusaha memperkosa dua orang gadis, Dyah Setiowati (Ayu Azhari) dan Marlina (Mayang Rianty). Sam tertusuk pisau sewaktu menolong, dan dituduh sebagai pemerkosanya hingga ia masuk penjara. Salah satu korbannya, Dyah Setiowati menjelaskan pada polisi tentang kejadian yang sebenarnya, akhirnya Sam dibebaskan. Peristiwa ini membuat Sam bermusuhan dengan sindikat narkotika, bosnya Ceking, karena ia datang menyerahkan serbuk narkotika yang ada pada pemerkosa. Meski dibela sahabatnya Leo (Mangara Siahaan) anak buah sindikat narkotika itu, tetapi sang bos narkotik (Ratno Timoer) menyuruh anak buahnya untuk membunuh Sam saat transaksi narkotik ketahuan polisi.
Dyah, anak seorang atase kebudayaan yang sejak awal sudah bersimpati pada Sam, dan telah mengetahui asal usul Sam, sikapnya bertolak belakang dengan pamannya, tempat dia menginap. Undangan ulang tahun Dyah yang didatangi Sam malah membuat Sam frustasi dan mabuk-mabukan. Hal ini bisa pulih berkat bantuan Astri, apalagi Dyah terus menunjukkan rasa sayangnya, hingga Sam mulai tumbuh rasa cintanya. Hubungan ini dihalangi oleh pamannya. Dyah disuruh menemui orangtuanya di luar negeri. Sebelum berangkat Dyah minta untuk bertemu dengan Sam. Kedatangan Dyah bersamaan dengan pencarian sindikat narkotik pada diri Sam. Terjadi perkelahian, dan Sam terluka, tetapi selamat karena polisi keburu datang atas informasi dokter Wahab (Pitrajaya Burnama), sahabat Sam juga. [1]
Rent or buy films on YouTube or Google TV
Purchasing films is no longer available on Google Play