Surakarta Indonesia

Surakarta Indonesia

Jarak antara kota Jambi, Jambi, Indonesia dan Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 1040 km atau 624 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 13.0 jam atau 780.0 menit.

Panjang jarak ini adalah tentang 2.6% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 1.1 jam, dan kereta 14.9 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).

Untuk kegunaan lain, lihat

Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (atau PERSIS), umumnya dikenal sebagai Persis Solo [a] adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Klub ini awalnya menggunakan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), yang didirikan oleh Sastrosaksono, Raden Ngabehi Reksodiprojo dan Sutarman pada 8 November 1923. Penggantian nama menjadi PERSIS ini terjadi karena adanya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Selain itu Persis Surakarta juga merupakan salah satu dari tujuh klub pendiri PSSI pada 19 April 1930.

Persis kembali ke kasta atas dalam kancah sepak bola Indonesia pada tahun 2022 menyusul keberhasilannya memenangkan gelar Liga 2 2021. Kebangkitan Persis dimulai pada tahun 2021 dengan didorong oleh pemilik barunya yang merupakan putra daerah Surakarta dan putra bungsu dari Presiden Joko Widodo yaitu Kaesang Pangarep, serta kedua pemilik lainnya yakni Kevin Nugroho dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.[2]

Persis Surakarta berdiri pada tanggal 8 November 1923, Sastrosaksono dari klub M.A.R.S dan Raden Ngabehi Reksohadiprojo dan Sutarman dari klub Romeo memprakarsai pembentukan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) sebagai cikal bakal kub klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo. Hal ini didasarkan pada keyakinan ketiga tokoh tersebut bahwa permainan sepak bola dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa ada batasan tertentu.[3]

Pada tanggal 28 Oktober 1928, VVB bereaksi terhadap momen Sumpah Pemuda, sejak saat itu VVB berubah nama menjadi Persatuan Sepakraga Indonesia Soerakarta (PERSIS). Perubahan nama ini merupakan bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai perjuangan dan persatuan yang terkandung dalam isi sumpah pemuda. Secara informal, nama PERSIS mulai digunakan oleh klub.[3]

Pada tanggal 19 April 1930, mereka ikut serta dalam pendirian federasi sepak bola Indonesia yang disebut Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama dengan enam klub lainnya, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Persib Bandung), Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang), Madioensche Voetbal Bond (PSM Madiun), United Sepakraga Mataram (PSIM Yogyakarta), Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Persebaya Surabaya), dan Voetbalbond Indonesische Jacarta (Persija Jakarta). Berdirinya PSSI berawal dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan imperialisme Belanda saat itu, dan pada 12 Mei 1933, PERSIS mulai diresmikan oleh klub melalui musyawarah internal dan mulai digunakan secara resmi.[3]

Persis Surakarta mulai dikenal oleh masyarakat Surakarta. Kemudian, mereka mulai bermarkas di Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari yang digunakan sebagai tempat pusat pelatihan tim, mereka juga telah tujuh kali menjuarai beberapa kompetisi PSSI Perserikatan, yaitu pada tahun 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, dan 1943. Tidak hanya unggul di tahun 1990-an, Persis Surakarta mulai tampil di persepak bolaan nasional pada tahun 2006.[4]

Momentum kebangkitan Persis Surakarta baru terasa tahun itu. Pemerintah lokal menganggap mereka serius dan berhasil mempromosikan ke kasta tertinggi saat itu, Divisi Utama Liga Indonesia. Persis Surakarta mampu melahirkan pemain-pemain muda bertalenta saat itu, dua di antaranya adalah penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho dan bek Wahyu Wijiastanto. Keduanya berhasil masuk dan membela tim nasional Indonesia.[5]

Persis Surakarta menjadi kekuatan tersendiri di Liga Djarum 2007–08. Mereka mendatangkan pemain-pemain besar, seperti Greg Nwokolo, Harry Saputra, Rudi Widodo, Alvin Kie, dan Frank Seator. Sayangnya, berada di kasta tertinggi hanya bertahan dalam waktu singkat. Di musim berikutnya, PSSI menyusun kompetisi level tertinggi dengan nama Indonesia Super League pada musim 2008. Persis Surakarta hanya mampu finish di peringkat 10 grup barat dan gagal bertahan di level utama.[5]

Persis Surakarta memainkan laga kandangnya di Stadion Manahan. Desain Stadion Manahan mengikuti standar internasional untuk desain stadion, yang dilengkapi dengan 20.000 kursi individu. Rumput yang digunakan adalah Rumput Dactylon Cynodon, yang merupakan kelas standar FIFA. Stadion ini dilengkapi dengan: lapangan sepak bola, lintasan atletik berstandar internasional, ruang ganti, ruang pemanasan, ruang kesehatan, sekretariat, ruang wartawan dan konferensi pers, dan beberapa kantor. Untuk tempat latihan utama, Persis menggunakan Stadion Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, lapangan sepak bola Kotabarat, atau lapangan sepak bola Banyuanyar.

Suporter Persis Surakarta disebut Pasoepati. Didirikan pada tahun 2000 dengan warna merah sebagai identitas mereka. Pasoepati adalah salah satu suporter klub sepak bola terbesar di Jawa Tengah.

Surakartans, pendukung PERSIS yang paling setia, sejak pertama kali terbentuk mereka mendukung PERSIS dan hanya PERSIS. Mereka dikenal dengan budaya casual khas Inggrisnya.

Ultras 1923 merupakan pendukung PERSIS Solo yang terkenal dengan dukungan fanatiknya, dengan warna hitam seperti ultras Italia.

Persis Surakarta memiliki sejarah rivalitas dengan PSIM Yogyakarta, derby ini bernama Derbi Mataram, awal mula rivalitas ini adalah permusuhan antara kedua belah pihak suporter klub, Pasoepati Persis dan Brajamusti PSIM.

Persis memiliki rivalitas dengan PSIS Semarang, derby ini disebut Derby Jateng yang diambil dari Jawa Tengah, provinsi tempat kedua klub berada.

Persis Surakarta juga memiliki rivalitas dengan PSCS Cilacap, derby ini disebut Derby Jawa Tengah Selatan yang terletak di bagian selatan provinsi Jawa Tengah di mana Surakarta dan Cilacap berada.

Sponsor lengkap adalah sebagai berikut.[6][7]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

Nomor yang pensiunkan

Klasemen Liga 1 2024–2025

Per pertandingan yang dimainkan pada 12 December 2024. Sumber:

Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Gol yang dicetak head-to-head; 5) Selisih gol; 6) Gol yang dicetak; 7) Poin fair-play; 8) Undian.

Templat:Indonesia-footyclub-stub

Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo[6][3] (bahasa Arab: جَامِع ٱلشَّيْخ زَايِد ٱلْكَبِيْر، سوْلو, translit. Jāmiʿ Aš-Šaykh Zāyid Al-Kabīr, Solo)[1][4] adalah masjid yang terletak di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 2021, dan merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed[2][5] di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Masjid ini merupakan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab kepada Pemerintah Indonesia.[7]

Masjid ini kemudian dirancang mirip aslinya dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi 81 kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan Timur Tengah.[8] Diresmikan pada 14 November 2022 oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan, masjid ini menggunakan karpet bermotif batik serta tembok di dekat imam bertuliskan Asmaulhusna.

Sebelum menjadi masjid, lokasi tempat masjid ini berdiri dahulu merupakan bekas depot minyak Pertamina Gilingan. Seiring bertumbuhnya Kota Surakarta, depot minyak Gilingan menjadi semakin tidak efektif untuk distribusi BBM karena berlokasi di tengah-tengah permukiman. Akibatnya, rencana distribusi minyak menggunakan jaringan perpipaan ke depo ini menjadi gagal karena persoalan biaya. Depot minyak ini ditutup pada tahun 2008 karena beroperasinya depot baru di Boyolali. Pada tahun 2012, Pertamina merencanakan membangun hotel dan gedung pameran serta kawasan wisata kuliner di atas lahan depot minyak tersebut, tetapi akhirnya gagal terencana. Sebagian kecil dari lahan eks-depot minyak tersebut akhirnya dijadikan stasiun pengisian bahan bakar.[9]

Pada tahun 2019, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menjabat sebagai Menko Marinves, membeberkan rencana UEA untuk membangun masjid di atas lahan depot minyak Gilingan.[9] Terkait dengan hal tersebut, Duta Besar UEA kemudian meninjau lokasi eks-depot minyak Gilingan tersebut sebagai lokasi pembangunan masjid, sebagaimana rencana Muhammad bin Zayid Al Nahyan.[10]

PT Arkonin dan PT Airmas Asri Architects ditunjuk sebagai firma arsitektur yang mendesain bangunan masjid, atas mandat Pemerintah UEA. Sementara itu, proses pembangunan dilakukan oleh kontraktor Waskita Karya.[11][12]

Masjid ini diresmikan pada 14 November 2022 oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan, setelah sebelumnya direncanakan dibuka 17 November.[13] Selanjutnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi membuka masjid ini untuk seluruh kegiatan keagamaan umum pada 28 Februari 2023.[14]

Yang membedakan masjid ini dan masjid aslinya yang terletak di Abu Dhabi adalah ukurannya yang lebih kecil, dengan luas hanya 2,7 ha (27.000 m2) atau hanya sekitar 22,5% dari lahan masjid aslinya yang seluas 12 ha (120.000 m2).[15]

Bentuk dasarnya masih mengikuti masjid aslinya, yang masih kental dengan gaya arsitektur Maroko, Asia Selatan, dan Timur Tengah, dengan ukurannya yang lebih kecil. Di samping ukuran masjidnya yang kecil, yang menjadi ciri khas dari masjid ini dibandingkan dengan masjid aslinya adalah adaptasi motif-motif batik ke tiap-tiap komponen bangunan, seperti kawung, kembang, dan bokor kencono. Dengan luasnya itu, masjid ini diklaim mampu menampung 10.000 jemaah.[11]

Kubah Utama dan beberapa kubah kecil Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, 2024

Halaman luar dari Masjid Sheikh Zayed Solo, 2024

Jarak antara kota Kota Madiun, Jawa Timur, Indonesia dan Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 78 km atau 46.8 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 1.0 jam atau 58.5 menit.

Panjang jarak ini adalah tentang 0.2% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 0.1 jam, dan kereta 1.1 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).

Solo, Jawa Tengah, kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi religi yang menarik dengan hadirnya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Dengan desain yang memukau, masjid ini telah menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Muslim, mengundang mereka untuk mengunjungi dan mengagumi keindahan serta makna yang terkandung di dalamnya. Pembahasan ini akan mengungkap lebih dalam tentang pesona Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dari sudut pandang Pemerintah Kota Surakarta.

Pengenalan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Sebagai bagian dari upaya untuk menghadirkan pengalaman religi yang lebih mendalam bagi warga Solo dan sekitarnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun sebagai replika atau miniatur dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang terletak di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Masjid ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Nusukan, Kota Solo, dan menempati lahan bekas Depo Pertamina. Dengan luas bangunan mencapai 8.000 meter persegi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menawarkan keindahan arsitektur Timur Tengah yang memukau dan paduan harmonis dengan kearifan lokal Indonesia.

Kapasitas dan Jam Operasional

Dengan daya tampung hingga 10.000 jemaah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mampu menjadi tempat ibadah bagi banyak orang. Jam operasional masjid ini sangat mendukung, dengan pintunya terbuka sepanjang hari mulai dari waktu Subuh hingga Isya', yaitu dari pukul 5 pagi hingga 9 malam. Hal ini memungkinkan warga Solo untuk mengunjungi masjid ini sesuai jadwal dan kenyamanan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa wisata religi ini tidak memungut biaya masuk. Meskipun demikian, para jemaah diharapkan untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku saat berada di lingkungan masjid. Ini termasuk pemeriksaan barang bawaan, berpakaian sopan, menggunakan penutup kepala bagi perempuan, serta menjauhi aktivitas makan dan minum di dalam area masjid.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang mengagumkan. Beberapa di antaranya adalah:

Selain itu, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga mengedepankan aksesibilitas bagi jemaah disabilitas dengan membangun fasilitas difabel yang memadai. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa kecuali, dapat menikmati keindahan dan makna yang terdapat dalam masjid ini.

Islamic Center: Pusat Pendidikan dan Pengajaran Islam

Tidak hanya sebagai tempat ibadah, kompleks Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga menawarkan Islamic Center yang akan berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Di dalam Islamic Center ini, rencananya akan dibangun Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat untuk tafsir Al Quran, madrasah, serta tempat pengembangan ekonomi syariah yang menawarkan produk halal.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Surakarta dalam memajukan pendidikan, agama, dan ekonomi di kota ini. Sebagai bagian dari kota yang kaya akan sejarah dan budaya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah aset berharga yang memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan sosial dan ekonomi Kota Solo.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

© Hak Cipta BAPPPEDA Kota Surakarta.